Presiden Amerika Serikata Donald Trump mengatakan, berbicara bukanlah jawabannya terhadap kebuntuan yang terus meningkat dengan Korea Utara atas pengembangan rudal nuklirnya
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan Washington untuk meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara atas program rudal nuklirnya
Dalam draft itu, pemimpin UE akan memberitahu Pyongyang untuk meninggalkan program rudal nuklir dan balistiknya dengan cara yang lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat dipulihkan.
Sebuah prangko dengan gambar rudal nuklir resmi dijual untuk umum hari ini, Jumat (29/12).
Padahal sebelumnya latihan ini berkali-kali membuat Korut sewot, hingga akhirnya Pyongyang memberikan psy war lewat uji coba rudal nuklir.
Perjanjian ini di antaranya melarang memproduksi rudal nuklir dengan jarak tempuh 500 hingga 1.000 km. Hanya saja menurut Trump, Rusia masih melanggar ketentuan perjanjian.
Secara keseluruhan, Pentagon diperkirakan akan menggeser sekitar $ 6 miliar untuk membantu membangun tembok perbatasan, termasuk sekitar $ 3,6 miliar dari proyek konstruksi militer, beberapa di antaranya akan ditunda.
Washington menekan Iran karena program rudal nuklir dan balistiknya, dan mengobarkan perang proksi di negara-negara Timur Tengah lainnya.
Rudal tersebut diluncurkan dari kota pesisir timur Sondok, lokasi lapangan terbang militer Korut, sekaligus tempat uji coba rudal nuklir tahun lalu.
Korea Utara mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang 2020 yang melanggar sanksi internasional, membantu mendanai mereka dengan sekitar US $ 300 juta yang dicuri melalui peretasan dunia maya.